Sabtu, 11 Januari 2014

Lemak sebagai Makromolekul


LEMAK
Lemak adalah biomolekul yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar. Lemak mempunyai struktur yang beranek macam. Jenis-jenis lemak antara lain asam lemak, gliserida, lilin (wax), fosfolipid, steroid, dan beberapa vitamin.
Asam lemak tersusun atas ester-ester dari gliserol dan asam-asam lemak (asam-asam karboksilat dengan rantai alkil yang panjang. Asam lemak merupakan komponen penting dalam beberapa jenis lipid lainnya, terutama dalam trigliserida dan fosfolipid.

PENGGOLONGAN
Berdasarkan jumlah dan letak ikatan rangkapnya, asam lemak dapat diklasifikasikan:

Gambar 1. Asam Lemak berdasarkan ikatan rangkapnya
Pada rantai hidrokarbonnya, asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap, asam lemak tak jenuh tunggal mempunyai 1 ikatan rangkap, sdangkan asam lemak tak jenuh majemuk mempnyai ikatan rangkap lebih dari 2.
Iktan rangkap pada asam lemak umumnya berada pada konfigurasi cis (gugus identik serupa pada posisi yang sama dari ikatan rnagkap). Dengan struktur cis ini, asam lemak tak jenuh tidak tersusun secara teratur (kompak) dibandingkan dengan asam lemak jenuh. Hal ini menyebabkan asam lemak tak jenuh dengan panjang rantai yang sama mempunyai titik leleh lebih rendah daripada asam lemak jenuh.

STRUKTUR GLISERIDA
Trigliserida atau triasilgliserol (TAG) merupakan ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Jika hanya tersusun atas dua asam lemak disebut Diasilgliserol (DAG) dan jika tersusun atas satu asam lemak disebut Monoasilgliserol (MAG). Struktur umum asam lemak :


R1, R2, R3 merupakan asam lemak yang dapat berupa asam lemak jenuh atau tak jenuh. Ikatan ester pada trigliserida terbentuk dari ikatan antara gugus hidroksil dari gliserol dan gugus polar karboksilat dari asam lemaknya. TAG bersifat non polar, hidrofobik dan tidak larut dalam air.


 
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan trigliserida atau yang disebut lemak. Lemak pada suhu kamar berbentuk cair, disebut minyak dan pada wujud padat disebut lemak. Adanya ikatan rangkap C=C menyebabakan lemak tidak jenuh lebih cepat teroksidasi. Proses oksidasi ini menghasilkan bau tengik. Itulah sebabnya proses hidrogenasi ini sering digunakan dalam pembentukan margarin. Contohnya pembuatan margarin , trilinolein yang memeiliki ikatan rangkap pada nomor 9 dan 12 menjadi triastearin.


Gambar 4. Minyak dan Margarin hasil dari Hidrogenasi

SIFAT DAN KEGUNAAN
Lemak jenuh biasanya dihasilkan oleh mamalia, sedangkan lemak tak jenuh dihasilkan oleh tumbuhan-tumbuhan asam lemak oleh tumbuhan, unggas, dan hewan laut. Salah satu kegunaan lemak adalah :
  1. Sebagai bahan bau pembuatan sabun
  2. Sebagai cadangan energi
  3. Sebagai insulasi panas pada pinguin (hewan kutub)


Lilin atau wax merupakan lemak yang berasal dari tanaman atau hewan. Lilin mengandung ester dari asam lemak berantai panjang dan alkohol bernatai panjang. Tidak seperti lemak lilin tidak bisa dijadikan bahan baku sabun karena garam natriumnya tidak dapat larut.

Fosfolipid merupakan lipid yang mengandung ester fosfat. Salah satu jenis fosofolipid adalah fosofogliserida yang mnegandung ester asam lemak dan ester fosfat. Contoh dari fosofogliserida adalah lesitin dan sefalin. Kedua senyawa tersebut terdapat dalam otak, sel syaraf dan hati hewan. Dalam makanan contohnya kuning telur, kecambah, ragi, kedelai dan lainnya.


Lihat pula Karbohidrat sebagai Makromolekul http://mustikadian94.blogspot.com/2014/01/karbohidrat-sebagai-makromolekul.html
Lihat pula Protein sebagi Makromolekul http://mustikadian94.blogspot.com/2014/01/protein-sebagai-makromolekul.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar